KEDIRI,DAMARPANULUHNUSANTARA.COM - Sebuah gundukan tanah menyerupai gunung gunungan yang berada di persawahan Dusun Bumirejo Desa Krecek Kecamatan Badas Kabupaten Kediri disebut oleh masyarakat sejak lama sebagai Puthok Ghong .

Disebut Puthok Ghong karena tempat ini sangat angker, banyak ular ular misterius ,penuh keganjilan dan mengeluarkan suara irama dengungan aneh layaknya suara gamelan gong pada malam jum'at.

Selain itu, ditempat tersebut juga terdapat sebuah cerita misteri yang diakui oleh masyarakat turun temurun , hampir semua orang yang tinggal disekitar Puthok Ghong  menjadi saksi sejarah.


Dari cerita masyarakat, Puthok Ghong adalah tempat yang sangat wingit nan angker , keberadaanya berada ditengah tengah lahan persawahaan yang kini dimiliki oleh Dwi Peni Muafatin warga Dusun Mulyorejo Desa Krecek.

Karena keberadaannya ditengah tengah lahan pertanian, meski demikian itu pemilik lahan tidak berani merusak gundukan tanah (puthok ghong ) tersebut.

Bapak Yatiman adalah orang tua dari Dwi Peni Muafatin yang menggarap lahan Puthok Ghong sebagai bercocok tanam padi ,Dulu ia pernah mengalami keganjilan hal aneh ditempat tersebut hingga ia ceroboh membongkar gundukan tersebut untuk memperluas lahan cocok tanam  akibatnya ia mengalami sakit gatal tahunan.


Tidak hanya itu, masyarakat petani yang melintas dikawasan Puthok Ghong tersebut sering dijumpai hal aneh mengerikan baik yang nampak maupun yang tak nampak. seperti ular dengan bermacam macam jenis dan ukuran ,mulai ukuran kecil hingga ukuran besar bahkan ada yang sering menjumpai sosok perempuan maupun laki laki mengenakan pakaian kuno.

Dulu ditempat ini menjadi jujugan orang yang mencari keberuntungan mengadu nasib. diantaranya mencari togel, tirakatan ,mencari benda pusaka hingga mencari harta karun, karena ditempat ini menurut para saksi terdapat banyak benda perhiasan jaman lampau dan uang kuno.

Disebut juga Puthok Ghong dikarenakan setiap malam jum'at atau malam malam tertentu ada dengungan maupun suara irama gamelan dan gong alat musik jawa yang radiusnya bisa menembus permukiman masyarakat.

Keberadaan Puthok Ghong ini berjarak kurang lebih 1 hingga 2 KM dari permukiman masyarakat dan berdampingan dengan Sungai Puger yang berada 10 meter kearah selatan dari Puthok Ghong.

Cerita Misteri Puthok Ghong menggugah salah satu komunitas di Kediri Jawa Timur yang namanya tak asing di dengar yaitu tim Damar Panuluh Nusantara yang beranggotakan tiga orang.

Sekitar bulan Juni 2019 lalu, tim ini melakukan pengungkapan dikawasan Puthok Ghong tersebut dengan ijin pemilik lahan dan masyarakat sekitar.


Melalui petunjuk niskala (leluhur)  tim melakukan pelacakan dan pendeteksian  ritual ghaib dengan izin kepada para leluhur yang ada di tempat itu.

Tidak berselang lama kemudian, tim mendapati sebuah petunjuk adanya sesuatu yang ganjil dan aneh pada gundukan tanah tersebut.

Tim kemudian naik keatas gundukan tanah sesuai petunjuk niskala dan mendapati sebuah bata kuno berukuran besar kondisinya berantakan penuh dengan sampah sampah dedaunan kering dan rumput liar.

Semakin penasaran ,tim mencoba untuk melacak di sekitar bata kuno tersebut dan kemudian mendapati sebuah batu persegi lonjong  mengerucut hampir menyerupai alat musik gamelan jawa namun kondisinya roboh.

Tidak jauh dari batu lonjong tersebut tim lagi lagi mendapati sebuah susunan  struktur bata kuno menyerupai dari bagian sudut bangunan candi.

Terungkap sudah kenapa Puthok Ghong sebuah gundukan tanah yang ada dipersawahan tersebut sangat wingit dan angker karena ada sesuatu didalamnya.

Rupanya dibalik cerita Puthok Ghong yang berupa gundukan tanah terdapat sebuah struktur batu bata kuno bangunan candi usai diungkap oleh tim Damar Panuluh Nusantara,hal ini juga perbah dikatakan oleh Dinas Pariwisata bagian kepurbakalaan dan tim BPCB Trowulan Jawa Timur saat melakukan peninjauan.

Susunan struktur batu bata kuno yang sebagian masih terbentuk bangunan candi ini merupakan Situs Purbakala peradaban kuno  dan merupakan satu satunya temuan candi di Jawa Timur yang ditemukan diatas permukaan tanah.

Setelah dilakukan penelitian, rencananya akan dilakukan penggalian oleh tim bpcb dan arkeolog .

Sambil menunggu jadwal eskavasi penggalian temuan bangunan candi Puthok Ghong, tim Damar Panuluh Nusantara bersama pemilik lahan, komunitas ,dan beberapa orang yang peduli , membuat akses jalan bagi para pengunjung agar bisa masuk untuk melihat Situs Purbakala tersebut. Tidak cukup itu saja, tim juga berupaya menjadikan tempat tersebut sebagai salah satu bagian Destinasi Wisata Religi dan wisata budaya .(har)

0 Comments:

Post a Comment