Kepala Staf Angkatan Laut Menjadi Pembicara Seminar Nasional Sejarah Majapahit

August 29, 2019 DPN 1 Comments





JAKARTA,DAMARPANULUHNUSANTARA.COM -  Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M., hadir sebagai pembicara dalam Seminar Nasional yang mengangkat Sejarah Majapahit di Museum Nasional Jl. Medan Merdeka Barat No.12, Jakarta Pusat, Kamis, (29/8/2019).

Seminar ini mengangkat tema "Refleksi Kejayaan Negara Agraris, Maritim dan Demokrasi Deliberatif, Dahulu, Kini dan Masa yang Akan Datang".

Kasal dalam paparannya yang berjudul, "Dinamika dan Peran Indonesia Dalam Membangun Peradaban Maritim Dunia", antara menyampaikan bahwa, laut bukanlah sebatas sebagai sumber kehidupan, namun juga memiliki kesadaran bahwa siapa yang mampu menghadirkan unsur kekuatannya di laut, baik armada kapal perang maupun kapal niaga, akan tampil pada tampuk kejayaan, bahkan dapat memegang hegemoni kekuasaan atas negerinya.

“Kerajaan Majapahit telah mengembangkan potensi kemaritimannya guna mengokohkan hegemoni di bidang perdagangan dan politik. Untuk itu, Majapahit memberi perhatian khusus terhadap pembangunan galangan kapal yang mampu membuat kapal-kapal berukuran besar serta mengembangkannya sebagai bandar perdagangan”, ungkap Laksamana TNI Siwi Sukma Adji.

Pada era sekarang, hadirnya TNI Angkatan Laut dalam mendukung kebijakan kelautan Indonesia, siap menghadapi tantangan keamanan maritim maupun melaksanakan misi diplomasi dengan mengirimkan kapal perang ke Lebanon dalam misi Maritime Task Force maupun mengirimkan KRI Bimasuci dan KRI Dewaruci muhibah ke negara-negara sahabat.

Seminar ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bekerjasama dengan Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN). Adapun digelarnya kegiatan ini bertujuan menjadikan nilai-nilai dan pengalaman sejarah kejayaan Majapahit untuk dijadikan modal sosial bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa depan dalam menghadapi berbagai tantangan nasional, regional, maupun global.

Selain menghadirkan Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, pada seminar yang dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., itu hadir pula pembicara lainnya di antaranya Ir. Sutarto Alimoeso, M.M., Prof. Dr. Agus Aris Munandar, Plt. Bupati Mojokerto H.Pungkasiadi, S.H., Deputi IV Kemenko Maritim Dr. Ir. Safri Burhanuddin, DEA., serta Guru Besar UI Prof. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kadispenal Laksma TNI M. Zaenal, S.E.,M.M., M.Soc.Sc., Kadisdikal Laksma TNI Dr. Ivan Yulivan, S.E.,M.M.,CHMRP.,M.Tr.(Han), serta Kadiskumal Laksma TNI Kresno Buntoro, S.H., L.LM., Ph.D.(*)

1 Comments:

Punden Dan Makam Mbah Srandil Desa Krecek Jadi Jujugan Peziarah Dari Luar Kota Dan Provinsi

August 28, 2019 DPN 0 Comments


Kawasan Punden Mbah Srandil Desa Krecek Kecamatan Badas Kabupaten Kediri Jawa Timur /cikal bakal babat alas Desa


KEDIRI,DAMARPANULUHNUSANTARA.COM  - Tidak jauh dari Petilasan Sri Aji Joyoboyo Menang Kediri dan Petilasan Mpu Bahula Desa Tunglur ,tepatnya di Desa Krecek Kecamatan Badas ada sebuah Punden yang sangat di sakralkan oleh masyarakat.

Punden itu diyakini dan diakui sebagai salah satu cikal bakal babat alas desa Krecek yang dikenal sangat membawa berkah bagi siapapun yang mengunjunginya.

Punden itu disebut masyarakat desa Krecek dengan sebutan Punden Mbah Srandil dan jarang masyarakat yang berani masuk kedalamnya kecuali orang yang nekat ,dikarenakan takut dijumpai sosok sosok ghaib yang ada dilokasi tersebut.

Makam Mbah Srandil dikelilingi pagar batu bata merah dan pohon asam jawa berusia 100 tahun lebih 

Punden mbah Srandil ini berada diantara makam umum (TPU) Desa Krecek yang dijaga oleh seorang Juru Kunci Kuburan bernama Mbah Sarengat usia (80) tahun.

Mbah Sarengat merupakan satu satunya juru kunci kuburan yang diangkat oleh warga desa Krecek sejak 10 tahun ini , Ia sudah mengabdi untuk menghabiskan masa tuanya bersama istrinya untuk menjaga dan merawat makam Mbah Srandil dan  makam umum tersebut .

Karena makam umum dan Punden Mbah Srandil berdekatan dan sangat luas ,maka mbah Sarengat dalam merawat dan membersihkan makam itu dibantu oleh istrinya setiap hari, Tda hari tanpa bersih bersih makam dan Punden Mbah Srandil "ujar Mbah Sarengat saat dijumpai tim damarpanuluhnusantara.com ,Rabu (28/8/2019).


Punden Mbah Srandil ini sejak turun temurun diakui dan diyakini oleh masyarakat Desa Krecek sebagai jejak petilasan dan tempat makamnya Mbah Srandil yang merupakan cikal bakal babat alas Desa Krecek . Jadi ketika masyarakat Desa Krecek sedang memiliki hajat apapun kebanyakan tidak luput mengunjungi makam mbah Srandil untuk berziarah terlebih dahulu.

Dikawasan Punden mbah Srandil atau makam umum Desa Krecek ini terdapat sebuah pohon asam jawa yang sangat besar berusia sekitar lebih dari 100 tahun ,selain itu juga terdapat tiga buah makam yang diatasnya terdapat tumpukan batu bata berserakan konon salah satunya makam itulah yang dianggap sebagai makam mbah Srandil.

Tumpukan batu bata berukuran besar /diduga batu kuno berusia ratusan tahun berada dikawasan makam mbah srandil


Mbah Srandil merupakan salah satu orang yang diyakini untuk pertama kali membentuk dan melahirkan sebuah kewilayahan Desa Krecek pada saat itu pada masa lampau.

Banyak cerita dari warga setempat , Punden Mbah Srandil ini terdapat sebuah makam yang diyakini makam Mbah Srandil , namun banyak warga yang tidak berani masuk kedalam makam tersebut karena dilokasi itu sering dijumpai hal hal aneh mengerikan ,ada yang bilang dijumpai sosok wanita berpakaian adat jawa kuno, ada yang dijumpai sosok harimau besar dan lain lain.

Perbedaan ukuran batu bata yang ada di kawasan makam mbah srandil

Penasaran dengan cerita Punden mbah Srandil, tim Damar Panuluh Nusantara bersama perwakilan Kokam melakukan penelusuran dilokasi kawasan Punden Mbah Srandil.


Sebelumnya tim melakukan ritual do'a dan berziarah terlebih dahulu terhadap makam Mbah Srandil ,dan dilanjutkan melacak sejarah pada masa lampau secara niskala.

Tidak berselang lama kemudian tim menelusuri luasan makam umum tersebut dan menjumpai ada tumpukan batu bata kuno dikawasan punden Mbah Srandil,  batu bata kuno itu nampak sudah tersusun rapi oleh masyarakat setempat digunakan untuk pagar makamnya mbah Srandil.

Penasaran dengan tumpukan batu bata kuno tersebut, tim kemudian mengorek keterangan dari juru Kunci makam Mbah Srandil tersebut yaitu mbah Sarengat,

 Struktur batu bata kuno dan sebuah batu persegi panjang yang ditemukan dibawah tanah saat sedang menggali tanah kuburan


Menurut mbah Sarengat, Banyaknya batu bata kuno itu dulunya berasal dari kedalaman tanah ketika ada orang yang meninggal dunia, jadi ketika ada orang yang meninggal dunia ,saat menggali tanah kuburan sering dijumpai batu bata didalamnya lalu dinaikkan keatas permukaan" Tutur Mbah Sarengat.

Ia menjelaskan "Ada sebuah batu kuno berukuran persegi panjang kurang lebih 100 X 40 cm dengan tebal 20 cm ditemukan dikedalaman 1,5 meter saat sedang menggali tanah untuk orang meninggal dunia.

Jadi semua tumpukan batu bata dan batu persegi panjang ini berasal dari bawah tanah saat sedang menggali tanah kuburan "jelas Mbah Sarengat.

Mbah Sarengat (80) juru kunci Makam Mbah Srandil sebelah kanan bersama tim Damar Panuluh Nusantara dan Kokam Muhammadiyah

Ia juga mengatakan " Punden atau Makam Mbah Srandil ini kerap sekali dikunjungi peziarah yang berasal dari jauh untuk berziarah dan melakukan ritual sesuai dengan keinginan masing masing.

Menurut Mbah Sarengat, Para peziarah yang datang ke Makam /Punden Mbah Srandil ini dikarenakan mengikuti bisikan halus dari leluhur ,ada sebagian yang mencari berkah dan ngalap barokah dari Mbah Srandil yang dikenal sangat adigjaya dan dikenal memiliki banyak pusaka pada masa hidupnya dimasa lampau"Ungkap Mbah Sarengat.

Rupanya ,ketertarikan pengunjung maupun peziarah dari luar daerah ini dikarenakan memiliki dampak yang sangat signifikan banyak yang berhasil dari berbagai urusan duniawi maupun urusan urusan pekerjaan setelah berziarah di makam mbah srandil ini"Pungkasnya.

Reporter : Hariono/Rianto/Erwin

0 Comments:

PT Gudang Garam Persembahkan Kisah Dewi Sekartaji Di Kediri Nite Carnival 2019

August 26, 2019 DPN 0 Comments




KEDIRI,DAMARPANULUHNUSANTARA.COM - Siapa yang tak kenal dengan Dewi Sekartaji Putri dari Raja Kediri Prabu Lembu Amiluhur ini dikenal sangat cantik dan memiliki budi pekerti luhur.

Kecantikannya bahkan terkenal hingga seluruh pelosok negeri dan mengundang ketertarikan para kesatria. Salah satunya adalah Raden Inu Kertapati yang dikenal sebagai Panji Asmara Bangun.

Kisah romansa Dewi Sekartaji dengan Raden Panji Asmara Bangun ini sangat populer hingga ke berbagai daerah. Cerita ini juga memiliki banyak versi di tanah air (Jawa, Bali, Kalimantan) hingga di Malaysia, Thailand, Kamboja, Myanmar dan Filipina, sebagai kekayaan budaya Nusantara.

Tak sekedar mengumbar kisah percintaan, legenda Dewi Sekartaji yang bernama asli Putri Galuh Candra Kirana juga menggambarkan kejayaan Kerajaan Kadiri di masa lampau. Kebijaksanaan seorang pemimpin serta budi pekerti luhur seorang putri inilah yang dibangkitkan kembali dalam gelaran Kediri Nite Carnival 2019, Sabtu 24 Agustus 2019.


Mengusung tema “Wonderland of Java – The Beautiful Qeen of Sekartaji” PT Gudang Garam Tbk. mempersembahkan parade spektakuler pada Peringatan Hari Jadi Pemerintah Kota Kediri ke-1140. 

Kecantikan Dewi Sekartaji akan ditampilkan secara sempurna oleh talent dengan nuansa kostum merah dan emas, sebagai gambaran kemewahan Kerajaan Kediri di masa lalu. Mengendarai replika kuda terbang yang menarik kereta kencana bertabur bunga, puteri yang cantik jelita ini juga akan diiringi para ratu, raja, pangeran, hingga bidadari dalam alunan gending Jawa klasik.

Kepala Bidang Humas PT Gudang Garam Tbk. Iwhan Tri Cahyono menjelaskan kisah Dewi Sekartaji dipilih untuk membangkitkan kembali ingatan masyarakat Kota Kediri kepada para leluhur yang telah membangun bangsa. “Tema ini mengandung makna kebesaran nama Kerajaan Kediri dengan taman sari kerajaan yang indah. Jejak ini juga masih bisa kita lihat di Taman Sekartaji yang menjadi tempat kegiatan masyarakat sampai sekarang,” terang Iwhan.

Penghormatan kepada nilai kultur ini sejalan dengan nilai PT Gudang Garam Tbk. untuk selalu menjaga norma budaya Indonesia, khususnya Jawa. Kekompakan tim yang terdiri dari berbagai Lembaga seperti Humas, Transportasi, Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Kretek Mesin (SKM), Keamanan, dan Pergudangan, juga menjadi cermin soliditas seluruh karyawan PT Gudang Garam Tbk. Sedikitnya 50 personil terlibat dalam pertunjukan spektakuler ini.

Dalam gelaran Kediri Nite Carnival nanti, PT Gudang Garam Tbk. juga akan membagikan ratusan merchandise kepada para penonton. Pembagian merchandise ini turut menjadi daya tarik pengunjung yang menantikan kontingen PT Gudang Garam Tbk. mulai start di Memorial Park hingga finish di Balai Kota Kediri.   

Tak hanya di Kota Kediri, kemegahan kontingen PT Gudang Garam Tbk. ini telah sukses menyandang Predikat Terbaik I, Kostum Terbaik, Konsep Terbaik, Properti Terbaik, serta Terbanyak dimuat di media sosial dalam event Surabaya Vaganza HUT Kota Surabaya, Maret 2019.(har/rianto)

0 Comments:

Perjalanan Wareh Mpu Baradah Dari Bali Ke Puncak Lembah Batu Tulis Kediri

August 23, 2019 DPN 0 Comments




KEDIRI,DAMARPANULUHNUSANTARA.COM- Dalam rangka memperingati HUT RI ke 74 tahun, rombongan para wareh keturunan Mpu Baradah dari Gianyar Bali yang dipimpin Ida Bagus Suamba melakukan perjalanan penelusuruan jejak jejak petilasan leluhur di bumi Kediri Jawa Timur. Rabu (21/8/2019).

Penelusuran jejak jejak peninggalan leluhur ini dilakukan untuk melihat dan memastikan langsung keberadaan maupun bekas petilasan leluhur dari masa lampau yang diyakini masih ada garis keturunan.


Rombongan yang terdiri dari enam orang dipimpin Ida Bagus Suamba didampingi tim Damar Panuluh Nusantara pagi itu langsung menuju beberapa wisata sejarah yang ada di Kabupaten Kediri diantaranya Petilasan Sri Aji Joyoboyo yang berada di Desa Menang Kecamatan Pagu, Pura Prabu Kepakisan yang berada di Desa Pakis Kecamatan Kunjang ,Pura Dalem Calonarang yang berada di Desa Banaran Kecamatan Kandangan ,Museum Kampoeng Sentanan Petilasan dari Mpu Bahula dan Diah Ratna Mangali yang berada di Desa Tunglur Kecamatan Badas, ,Situs Calonarang yang berada di Desa Sukorejo Kecamatan Gurah dan terakhir ke petilasan pertapaan Mpu Baradah yang berada di Puncak Lembah Batu Tulis Kecamatan Mojo .





Dari semua yang dikunjungi merupakan masih berkaitan dengan leluhurnya ,jadi kedatangan rombongannya dari Bali ke Kediri hanya semata mata untuk melihat langsung jejak jejak petilasan dari leluhurnya" Ujar Ida Bagus Suamba.

Sebagai penghormatan kepada leluhur dan mengenang jasa jasanya ,Ida Bagus Suamba bersama rombongannya juga sempat melakukan upacara bendera merah putih di puncak lembah batu tulis dalam rangka momen peringatan HUT RI ke 74 tahun.

Di puncak lembah batu tulis ia beserta rombongan mengibarkan empat bendera merah putih dan ini kali pertamanya dilakukan seumur hidupnya.



Di lembah batu tulis ini terdapat goresan tulisan tulisan kuno dan prasasti Kebo Iwa  yang  dipercayai sebagai tempat pertapaannya Penasihat Prabu Airlangga yaitu Mpu Baradah.

Mpu Baradah merupakan tokoh sentral dalam sejarah kerajaan Kediri Prabu Airlangga yang tak terpisahkan dengan cerita Calonarang ,Mpu Bahula dan Diah Ratna Mangali .

Sekitar 60 menit perjalanan menuju atas puncak lembah batu tulis tersebut sehingga kalau berkunjung kesana butuh persiapan fisik sehat jasmani dan rohani.(har)

0 Comments:

Warga Pulorejo Desa Krecek Dihebohkan Dengan Temuan Struktur Bangunan Kuno

August 13, 2019 DPN 0 Comments


Warga dan Karang Taruna Pulorejo didampingi tim DPN melakukan pengecekan sementara untuk pembuktian 

KEDIRI,DAMARPANULUHNUSANTARA.COM - Sebuah dugaan struktur batu bata bagian dari bangunan kuno kembali ditemukan di pekarangan milik warga tepatnya di Dusun Pulorejo Desa Krecek Kecamatan Badas Kabupaten Kediri Jawa Timur. Selasa (13/8/2019).


Temuan struktur batu bata itu diduga bagian dari bangunan kuno lantaran berukuran besar ,nampak terlihat jelas strukturnya juga membentang masuk di badan jalan sawah warga menuju pemakaman umum Dusun Pulorejo.

Belum dapat diketahui pasti berapa kedalaman maupun panjang dari struktur bangunan kuno tersebut, namun saat dilakukan pembuktian fisik oleh tim damar panuluh nusantara bersama pemuda karang taruna dan juga warga, diketahui struktur bangunan kuno tersebut nampak terlihat jelas dari atas permukaan membentuk sudut yang masuk ke pekarangan milik warga.

Keberadaan temuan struktur bangunan kuno itu selain masuk ke pekarangan milik warga dan badan jalan menuju pemakaman umum Dusun Pulorejo,  juga terlihat jelas masuk ke wilayah persawahan Dusun Bumirejo.

Memang temuan struktur batu bata diduga bagian dari bangunan kuno itu keberadaannya berada di perbatasan dua Dusun di satu wilayah Desa Krecek yaitu Dusun Pulorejo dengan Dusun Bumirejo.

Struktur batu bata diduga bagian dari bangunan kuno yang berhasil ditampakkan dan tidak digali

Temuan tersebut berawal dari tim damar panuluh nusantara yang tak sengaja melintas di jalan menuju kepemakaman umum dusun Pulorejo pada Senin sore (12 Agustus 2019 ) , tim melihat ada sebuah  batu bata kuno berukuran besar tergeletak dibawah rerimbunan pohon bambu.

Selanjutnya tim meminta izin kepada RT setempat ,pemilik pekarangan dan pemuda karang taruna untuk melakukan pelacakan.

Setelah dilakukan pengecekan tidak jauh dari sebuah batu bata kuno tersebut ditempat tim memakirkan sepeda motornya tepat dibawah motornya terdapat sebuah struktur bangunan kuno, dan tidak jauh di sebelah barat kurang lebih 11 meter dari temuan pertama juga terdapat sebuah struktur batu bata kuno.

Jadi temuan awal tim tidak melakukan penggalian karena sudah terlihat sangat jelas dari atas permukaan tanah. Jika kedua struktur bangunan kuno itu kalau diamati maka akan bertemu dan membentuk sudut.

Terlihat jelas, struktur bangunan kuno itu diperkirakan dulunya sejajar dengan sawah yang masuk Dusun Bumirejo jaraknya sekitar 4 meter, jadi kondisi saat ditemukan struktur batu bata itu nampak putus terbelah oleh parit dari aliran perairan sawah Dusun Bumirejo.

Puluhan warga dan pemuda berdatangan melihat temuan struktur batu bata kuno 

Jadi sebelumnya struktur bangunan itu dulunya adalah satu bagian dengan reruntuhan batu bata kuno yang ada di sawah Bumirejo itu.

Selain struktur batu bata kuno yang ditemukan, juga terlihat ada reruntuhan batu bata kuno di area parit sawah sebelah selatan, yang diduga itu juga termasuk bagian dari struktur batu bata yang sudah berhasil digali sedalam 30 cm.

Dari analisa tim damar panuluh nusantara selaku komunitas penyelamat dan pelestari benda cagar budaya mengirakan bahwa temuan struktur batu bata kuno yang ditemukan dipekarangan milik warga, di badan jalan dan diparit sawah itu ada hubungannya dengan temuan Candi Puthok Ghong yang berada di sawah milik Dwi Peni Muafatin yang ditemukan sebulan yang lalu. Lantaran ukuran batu batanya sama persis dan jaraknya pun kurang lebih 500 meter.

Pengecekan fisik bersama karang taruna dan warga pada sore itu mematik perhatian masyarakat ,sehingga warga yang penasaran berbondong bondong mendatangi temuan tersebut.

Menurut warga, mereka juga heran kenapa temuan peninggalan bersejarah itu baru ia ketahui saat ini, padahal sejak kecil hingga dewasa lokasi itu sering dilalui oleh warga .

Ada yang sebagian warga tahu bahwa dilokasi itu ada batu bata berukuran besar ,saking kurang pahamnya maka dibiarkan begitu saja.

Warga berharap agar temuan ini bisa ditindak lanjuti oleh dinas terkait maupun pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Kediri agar bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Reporter (tim damar panuluh nusantara)

0 Comments:

Prasasti Siman ( Paradah ) Kondisinya Sangat Memprihatinkan

August 12, 2019 DPN 0 Comments


Rianto /Tim Damar Panuluh Nusantara berkunjung ke Situs Paradah Siman Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri Jawa Timur ,Senin (12/8/2019)

KEDIRI, DamarPanuluhNusantara.Com  - Prasasti Siman atau Prasasti Paradah orang menyebutnya. Terletak di area pekarangan warga dengan kondisi lingkungan yang kurang terawat. Bukti fisik peninggalan leluhur yang mempunyai nilai sejarah sangat tinggi ini diabaikan oleh pemerintah dan tidak ada perhatian sama sekali.


Bertahun-tahun sudah penantian janji - janji dari berbagai pihak untuk membuat tempat yang dekat dengan Kandang Sapi tersebut menjadi lebih layak juga tidak pernah terealisasi. Akankah benda peninggalan bersejarah tersebut memang sengaja disembunyikan dari Publik sehingga tulisan atau prasasti yang merujuk pada sejarah peradaban nenek moyang itu biar tidak diketahui oleh generasi sekarang !


Tim ,Damar Panuluh Nusantara (DPN) sebuah komunitas yang bergerak dibidang penyelamatan dan pelestarian benda-benda Purbakala terpanggil untuk membuat tempat yang terdapat peninggalan leluhur tersebut. Bekerjasama dengan Pemerintah Desa Siman, pengecekan area tempat Prasasti berada langsung dilakukan.


Tidak hanya 2 ( dua ) buah Prasasti yang tampak di Area tersebut, DPN meyakini masih ada bukti fisik artefak lain yang masih berceceran di sekitar lokasi dan Perlu secepatnya diselamatkan. Untuk itu, tim DPN akan mengagendakan Ekspedisi gabungan dengan Pemdes setempat, TNI, dan Masyarakat serta beberapa awak Media.




" Kita akan secepatnya melakukan Ekspedisi gabungan dan semoga artefak lainnya segera ditemukan dan nanti kita selamatkan ditaruh menjadi satu tempat dengan dua prasasti tersebut" ujar Rianto .

Selain itu kami juga punya program untuk Giat Bakti membuat area lokasi Petilasan leluhur agar lebih layak. Dan semoga peninggalan leluhur  terawat dengan bagus serta bisa dijadikan aset Desa untuk kawasan Wisata Bersejarah sehingga mampu memberdayakan masyarakat sekitar. Dengan merawat dan melestarikan benda-benda peninggalan bersejarah sama hal nya kita Eling sama leluhur," Tutur Rianto selaku penanggung jawab Tim Damar Panuluh Nusantara, Senin (12/08/2019).


Terpisah, Kepala Desa Siman, Bapak Subagyo juga mengatakan sangat mendukung dan mensuport upaya Tim Damar Panuluh Nusantara dalam upaya nguri - uri peninggalan leluhur yang ada di wilayahnya. Bahkan Pemdes akan melakukan pendampingan secara langsung apabila ada ekspedisi.


" Sudah sering kali kami ajukan bantuan pembuatan cungkup dan sarana prasarana lainnya kepada pemerintah, namun hingga sekarang belum ada yang realisasi," terang Kades.


Reporter : Rian Damar
Editor      : Hariono

0 Comments:

Inna Lillahi Wainna Illaihi Rojiun, Kyai Sepuh Mbah Maimoen Zubair Tutup Usia

August 05, 2019 DPN 1 Comments


Innalillahi Wainna Illaihi Rojiun
Telah berpulang ke Rahmatullah salah satu ulama Indonesia Mbah Maimoen Zubair .


Beliau wafat pada usia 90 tahun pukul 04:17 waktu Arab Saudi.

Segenap tim Damar Panuluh Nusantara menyampaikan ucapan bela sungkawa atas wafatnya Kiyai Sepuh Mbah Maimoen Zubair .

Selamat jalan Kyai jasamu akan terus kami kenang selamanya.
(DPN)

1 Comments:

Bertemakan Budaya,Garuda Pancasila Raksasa Meriahkan Karnaval Umum Desa Krecek

August 05, 2019 DPN 1 Comments



Replika Garuda Raksasa Pancasila karya karangtaruna Pemuda Kita Mulyorejo Seduluran / Hariono DPN

KEDIRI,DAMARPANULUHNUSANTARA.COM - Pemerintah Desa Krecek Kecamatan Badas Kabupaten Kediri Jawa Timur tahun ini menggelar karnaval umum lebih awal diantara desa desa yang ada di Kabupaten Kediri. Sabtu (03/8/2019).

Karnaval umum ini diselenggarakan Pemerintah Desa Krecek dalam rangka untuk memperingati PHBN Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 74 tahun bertemakan Budaya.

Terdapat 33 jumlah peserta karnaval umum diantaranya adalah peserta dari Dusun, peserta Pemuda Karangtaruna, peserta dari Lembaga dan peserta dari RT turut meriahkan acara tersebut.

Peserta karnaval umum ini dimulai pukul 13:00 WIB secara simbolis diberangkatkan langsung oleh Kepala Desa Krecek Krisbanu dan Ketua Karang Taruna Desa Nur Rokim ber start dilapangan SMPN 1 Badas dan berakhir di Dusun Mulyorejo.




Kurang lebih 4 km jarak tempuh yang dilalui oleh peserta karnaval umum ini hingga selesai menjelang malam.

Bertemakan Budaya, dari 33 peserta yang ada ,ada salah satu peserta dari Dusun Mulyorejo menampilkan sebuah karya unik replika lambang kebesaran negara indonesia yaitu Garuda Raksasa Pancasila .
Peserta yang dimaksud adalah peserta dari Karang Taruna Pemuda Kita Mulyorejo Seduluran .


Meski tidak sebesar yang dibayangkan, namun replika garuda raksasa pancasila ini berukuran tinggi 2,60 meter dengan lebar sayap 2,70 meter dan tebal 10 cm.

Perangkat desa krecek berpakaian adat jawa naik kereta kuda /delman

Garuda pancasila raksasa ini berdiri tegak ditancapkan diatas sebuah kendaraan roda empat dengan dihiasi payung budaya Bali ,serta dua buah kain warna poleng dan merah .

Hariono, salah satu perwakilan dari Karangtaruna Pemuda Kita Mulyorejo Seduluran mengungkapkan bahwa "tema  budaya yang diangkat oleh Pemerintah Desa Krecek diacara karnaval umum untuk memperingati HUT RI Ke 74 ini sangat tepat sekali lantaran tema ini mengingatkan kembali akan pentingnya saling menghormati satu sama lainnya .

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan budaya, bahasa,suku agama, keyakinan ,ras maupun golongan yang bisa disatukan dalam simbol lambang negara indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang dicengkeram Garuda Pancasila,  berbeda beda tetap satu jua ,dengan demikian akan tercipta sebuah kerukunan anatar umat beragama "ujar Hariono .


Ia juga menjelaskan proses dalam membuat replika garuda raksasa ini dikerjakan bersama - sama oleh Karang Taruna Pemuda Kita Mulyorejo Seduluran selama satu minggu ,sehingga sehari sebelum acara karnaval umum digelar ,garuda raksasa ini sudah rampung dan siap ditampilkan.

Peserta karnaval Penytro BRI Link dari warga Dusun Mulyorejo

Dalam karnaval umum tersebut, juga terlihat dari panitia penyelenggara desa menggunakan pakaian adat budaya,
Seperti rombongan dari kepala desa dan perangkatanya semua berpakaian jawa dan bertopi blangkon mengendarai kereta kuda.

Hampir semua peserta pada waktu itu menggunakan pakaian adat nusantara sesuai tema yang dibawa " pungkasnya.(DPN)

1 Comments:

Kirab Tumpeng Madu Desa Bringin Buka Festival Kampung Madu II

August 01, 2019 DPN 0 Comments



Tumpeng Madu Jadi Rebutan Pengunjung Bersih Desa Bringin - Badas Saat Pembukaan Festival Kampung Madu ll Dan Kirab Budaya 2019.


KEDIRI,DAMARPANULUHNUSANTARA.COM - Dalam rangka Bersih Desa, Paguyuban Peternak Lebah dan Masyarakat Desa Bringin Badas gelar Festival Kampung Madu ll dan Kirab Budaya 2019, acara yang dilaksanakan pada tanggal 1 agustus 2019 di mulai pada pukul 08.00 Wib. ini juga bertepatan dengan Peringatan Hari Besar Nasional HUT RI ke 74. acara tersebut dilaksanakan di sepanjang jalan protokol Dusun Purworejo Desa Bringin Kecamatan Badas Kabupaten Kediri. (1/8/19)

Diawali dengan Kirab Budaya yang di ikuti oleh berbagai RW se Desa Bringin dengan menampilkan berbagai busana adat jawa dan patung lebah madu ini cukup meriah, pasalnya sebelum dan hingga selesainya acara terlihat pengunjung sangat antusias berjubal memadati jalan protokol yang dilalui kirab budaya tersebut.

Setelah para peserta kirab budaya sampai finish kemudian dilanjutkan penyerahan keris yang sudah dikirap secara simbolis oleh sesepuh desa kepada Kepala Desa Bringin, dilanjutkan doa bersama dan barulah kemudian tepat pada pukul 10.00 Wib. Masuk pada acara yang sudah ditunggu - tunggu sejal pagi oleh para pengunjuk yaitu pembagian Tumpeng madu gunungan yang terdiri dari 2019 botol madu murni asli dari hasil panen para peternak lebah di Desa Bringin dengan jumlah peternak lebah madu mencapai 45 peternak.

Sementara itu Wakil Ketua Penyelenggara Festival Kampung Madu ll 2019 Wasis Handoko sekaligus sebagai Ketua Perkumpulan Peternak Lebah Kabupaten Kediri saat diwawancarai wartawan tribunus.com menuturkan "bahwa acara ini digelar dengan semeriah mungkin sebagai tanda rasa syukur, dengan harapan semoga setelah selesainya acara ini kedepannya masyarakat desa ini semakin maju perekonomiannya, kususnnya peternak lebah juga semakin sukses" tuturnya.

"Sedangkan untuk biaya oprasional yang mencapai 50 Jt lebih untuk seluruh kegiatan ini mulai dari tumpeng madu, kirab budaya, pagelaran kuda lumping, pagelaran wayang kulit dan bazar madu semuanya dari suwadaya masyarakat dengan bergotong royong guyup rukun sehingga acara ini Al hamdulillah bisa terlaksana dengan sukses", imbuhnya.(DPN)

0 Comments: